Burung
Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Accipitriformes
Famili :
Accipitridae
Genus :
Ictinaetus
Spesies :
Ictinaetus malavensis
Morfologi
burung elang hitam
Secara morfologi kita dapat melihat ciri-ciri burung
elang hitam ;diantaranya:
- Tubuhnya terdiri atas kepala(caput), badan(truncus), dan ekor(caudal)
- Memiliki paruh yang pendek, kuat, tajam, besar dan runcing
- Tidak memiliki gigi
- Memiliki indra penglihatan yang tajam
- Tubuhnya di tutupi oleh buluh yang berwarna hitam dan juga sayap yang kuat
- Memiliki kepala yang menyempit
- Memiliki mata yang berwarna coklat tua
- Kaki dan pangkal paruhnya berwarna kuning
- Sayap dan ekornya berukuran panjang
- Kulit kakinya di selubungi semacam sisik yang di sebut tasometatarsus
- Memiliki anus yang terletak di bawah ekor
Sistem
organ
Sistem organ pada burung elang hitam terdiri dari:
1. Sistem pencernaan
Pada burung elang hitam(Ictinaetus malayensis) saluran
pencernaannya bermula dari rongga mulut, didalam rongga mulut makanan akan di
cerna secara enzimatis dengan bantuan air ludah dan enzim air ludah(saliva) à tembolok(crop); yang merupakan pelebaran dari
oesephagus dan merupakan tempat untuk penanmpungan,pelunakan dan penyimpanan
makanan untuk sementara sebelum masuk ke proventrikulus à proventrikulusàlambung; didalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik yaitu berupa
gerakan peristalistik dan juga secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin,renin
dan asam lambung(HCl)àampela(gizzard);di
dalam gazzard pencernaan makanan di bantu oleh grit yang berupa kerikil,
pecahan kaca, dll untuk membantu memcahkan makanan menjadi partikelk yang lebih
kecilàusus halus; yang
terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Di dalam duodenum akan terjadi
absorppsi makanan yang sudah di cernaàusus besarà kolon.
2.Sistem respirasi
Sistem
pernapasan pada burung elang hitam terjadi pada saat terbang maupun pada saat
istirahat.
a.
Sistem respirasi pada saat terbang
Pada saat terbang pernapasan burung elang
hitam menggunakan kantong udara anatartulang karakoid dan pernapaasan ini
terjadi melalui 2 fase yaitu inspirasi dan ekspirasi, adapun mekanismenya:
o Inspirasi; sayap
terangkatàkantong antartulang
karakoid terjepitàkantong udara di bawah
ketiak mengembangàudara masuk ke kantong
udara yang di bawah ketiakàterjadinya difusi
antara O2 dan CO2(inspirasi)
o Ekspirasi; sayap
diturunkanàkantong udara yang di
bawah ketiak terjepitàkantong antartulang
karakoid mengembangàudara masuk ke kantong
antartulang karakoidàterjadilah ekspirasi
b.
Sistem respirasi pada saat istirahat
Pada saat istirahat pernapasan burung elang
hitam menggunakan paru-paru dan terjadi melalui 2 fase, adapun mekanismenya:
o Inspirasi; tulang
rusuk bergerak ke arah depan bawahàrongga dada memebesar dan tekanan udara mengecilàparu-paru mengembangàtekakan di dalam rongga paru-paru mengecilàudara masuk ke dalam paru-paruàudara nmasuk ke parabronkusàterjadi pertukaran O2 dan CO2
o Ekspirasi; tulang
rusuk kembali ke posisi semulaàrongga dada mengecilàtekanan rongga dada membesaràruangan dari paru-paru tertekan sehingga
menyempitàtekanan dalam ruang
paru-paru menjadi besaràudara keluar dari
paru-paru.
3.
Sistem sirkulasi
Sistem
sirkulasi pada burung elang hitam merupakan sistem sirkulasi yang tertutup dan
jantungnya terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, adapun alur
sirkulasi peredaran darahnya: darah dari vena kavaàatrium kananàventrikel kananàdi pompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalisàkembali ke atrium kiri
melalui vena pulmonalisàventrikel kiriàke seluruh tubuh melalui aorta.
4.
Sistem ekskresi
Alat
ekskresi pada burung elang hitam berupa sepasang ginjal dengan tipe
metanerfous, dan ternyata spesies ini tidak memiliki vesika urinaria sehingga
yang menghubungi ginjal dengan kloaka adalah ureter. Dan perlu di ketahui juga
bahwa burung elang hitam tidak memiliki kantung kemih (pelvis renalis) sehingga
urine dan fesesnya keluar melalui satu saluran yaitu kloaka.
5.
Sistem reproduksi
Pada
sistem reproduksi yang berperan adalah gamet yang terdiri dari sepasang testis
dan ovarium, ini menjadi suatu ciri khas bagi burung elang dimana ovariumnya
berkembang secara sempurna dibandingkan dengan kelas aves lainnya ovarium yang
berkembang hanyalah yang terletak di bagian dorsal rongga abdomen.pembuahannya
terjadi di dalam tubuh walaupun tidak memiliki alat kelamin luar, hal ini bisa
terjadi dengan cara saling menempelkan kloaka.proses pembuahan akan bermula
dari ovum menuju ke oviduct melalui suatu corongàujung oviduk membesaràuterusàbermuara di kloaka. Dan untuk yang jantan
sepasang testisnya akan berhimpit dan bermuara di kloaka juga. Selanjutnya
burung betina dan jantan akan saling menempelkan kloakanya sehingga terjadinya
pembuahan di daerah ujung oviduct, ovum yang telah dibuahi tadi akan bergerak
menuju ke kloaka dan pada saat menuju ke kloaka ovum tersebut akan akan
dikelilingi oleh cangkang berupa zat kapur dan akan menghasilkan telur.
6.
Sistem koordinasi
sistem koordinasi pada burung elang memiliki beberapa fungsi; di anataranya:
·
Menangkap ninformasi dari dalam dan dari luar tubuh melalui reseptormotorik
·
Menangkap dan menyimpan informasi sebagai memori pembelajaran
·
Mengatur impuls keluar yang mengarah ke otot dan organ-organ dalam.
Sistem
koordinasi pada burung elang hitam terdiri dari: sistem saraf utama dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf utama juga memiliki bagian-bagian,diantaranya: otak
dan sum-sum tulang belakang sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari: kranial,
saraf otonom dan ganglia, dan juga indera. Perlu diketahui bahwa pada sistem
indera ini terutama pada saraf penglihatan sudah berkembang dengan baik
sehingga spesies ini memiliki penglihatan yang tajam.
7.
Sistem gerak
Sayap merupakan bagian
tubuh yang dapat membantu dalam pergerakan burung, pergerakannya dilakukan
dengan cara mengepakkan sayap dan sayap bergerak di bawah kendali otot-otot
yang kuat yang melekat pada tulang dada. Tulang-tulang pada spesies ini
berongga dan terbungkus dengan tujuan agar memudahkan dalam pergerakannya,
adapun meknisme pergerakannya: otot dada kecil(supracoraco ideus) mengerutàotot dada besar(pectoralis major) mengenduràsayap terangkat, sedangkan ketika otot dada
besar(pectoralis major) mengerutà otot dada kecil(supracoraco ideus) mengenduràsayap turun.
Selain itu dalam
sistem gerak burung elang terdapat juga kerangka yang terdiri dari: tengkorak
yang berfungsi untuk melindungi otak dan bgaian kepala lainnya,tulang
leher,tulang dada, tulang rusuk, tulang karakoid, tulang ekor, tulang paha dan
tulang jari kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar